Thursday, April 17, 2014

TK Pekanbaru || TK Palembang || Parenting || Happy Parents for Happy Family

TK Pekanbaru || TK Palembang || Parenting Sharing || Happy Parents for Happy Family

Ayah Bunda…

Sebagai orang tua tentu kita mengharapkan kehidupan yang sukses, bermanfaat sekaligus berbahagia bagi anak-anak kita di masa depan. Sukses dan bermanfaat mungkin sesuatu yang masih bisa diukur dan cukup kasat mata. Bagaimana dengan Bahagia…? ia adalah tentang rasa, dan jiwa…

Apakah orang tua dapat membantu Ananda agar kelak ia merasa Bahagia dalam hidup tanpa perduli apapun yang ia alami dalam proses hidupnya..?
Jawabnya adalah Sangat Bisa :)

Ayah Bunda…
Teladan pertama bagi Ananda tentunya orang tua. Tindak tanduk dan perasaan orang tuanya menjadi dasar bagi ia bersikap kelak. 
Bagaimana mungkin orang tua yang mudah putus asa akan melahirkan anak yang pantang menyerah…?
Bagaimana mungkin orang tua yang mudah panik akan melahirkan anak yang bijak…?
Bagaimana mungkin orang tua yang memendam/ meledakan amarah melahirkan anak yang damai…?


Apakah kebahagiaan hadir pada saat kita mampu punya ini dan itu, atau kita bahagia lalu kita mampu meraih ini dan itu..? Jadilah kebahagiaan itu sebagai penyebab dan keputusan.

Setiap kita berhak untuk memutuskan bahagia, hari ini, seterusnya, dan dalam kondisi apapun. Apakah kita tak boleh sedih..? tentu boleh, karena itu manusiawi, namun tak berlebihan hingga memperburuk keadaan.


Anak mampu melihat, merasakan apakah orang tua mereka hidup berbahagia..? pura-pura bahagia..? atau tidak bahagia…? Sejak dalam kandungan pun janin sudah mampu merasakannya. tak hanya perasaan dari sang ibu tapi juga sang bapak.


Miskomunikasi atau salah paham adalah faktor yang paling sering menjadi penyebab “terhentinya” kebahagiaan pasangan. Solusinya adalah berusaha mengenal pasangan sebaik mungkin. Mengenal pasangan tak hanya dari apa yang dia ucapkan, kita perlu gali hal-hal yang tak terucap, tentang kesedihannya, traumanya, hal apa yang membuat ia meras bernilai/ dihargai..?

Yuk, Ayah Bunda… kita terus belajar demi kebaikan masa depan Ananda tercinta… Kelak kita tiada, moga mereka merasa bersyukur telah memiliki orang tua pembelajar dan penuh cinta seperti Ayah Bunda…

========
Info :
Ayah Bunda,
Yuk, ikutan….
SEMINAR "Mengenal Karakter & Potensi” dengan STIFIn Personality

oleh @dodirustandi diadakan di Pekanbaru, 
Minggu 11 Mei 2014 di Hotel Pangeran.

Benefit:
1. Mengenal POTENSI Anak
2. Membangun KOMUNIKASI dengan PASANGAN
3. Menghindari KESALAHAN dalam memilih PROFESI

*Untuk 100 seats


INFO Seminar : 0852 7181 8989

Wednesday, April 16, 2014

TK Pekanbaru || TK Palembang || Parenting || Menasehati Anak: dengan Dongeng vs Hukuman

TK Pekanbaru || TK Palembang || Parenting Sharing

Ayah Bunda…
Akhir-akhir ini makin sering saja kita mendengar sikap orang dewasa yang terkesan hilang rasa empati terhadap sesama. Rasa empati tak muncul tiba-tiba, ia perlu ditumbuhkan dan dilatih agar menjadi kebiasaan dalam diri sang anak. Rasa empati ini tak kasat mata, ia bukan berupa angka-angka yang dinilai di sekolah. Namun yakinlah, Ayah Bunda… kemampuan seseorang berempati pada orang lain akan membawa dirinya bermanfaat bagi semesta kelak.

Bagaimana menumbuhkan rasa empati ini..? apakah ia bisa diajarkan melaui hukuman saat itu melanggar sesuatu, atau dengan bentakan saat ia tak pandai berbagi dengan adiknya…?

Hukuman hanya akan menambah trauma pada anak, mungkin ia menuruti tapi batinnya luka. Bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa setiap kali anak dimarahi/ dibentak maka sambung sel-sel otaknya terputus dan butuh puluhan tahun untuk ia tersambung kembali.

Dongeng, adalah cara paling mujarab, murah dan bisa kapan saja Ayah Bunda sampaikan untuk menasehati Ananda.

Berikut Tips dalam berdongeng:
Bacakan cerita yang diakhiri dengan kebahagiaan
Hindari membacakan cerita seram (misal: kancing yg hilang, harimau yang tersesat, ular yang buas, anak durhaka. ini semua cerita menakutkan)
Bacakan dengan suara yang lembut
Perbanyak gerak tubuh dan ekspresi wajah agar agak juga belajar tentang bahasa non-verbal
Selipkan nasehat yang Ayah Bunda ingin sampaikan, tanpa mengintimidasi apalagi membanding-bandingkan.
Hindari cerita rakyat yang bukan untuk usia anak-anak (misal: tangkuban perahu, danau toba, ini cerita untuk orang dewasa)
Gunakan bahasa Indonesia yang benar, “bobok” diganti dengan “tidur”.
Gunakan tokoh dari benda-benda terdekat anak (misal: pohon, daun, air, mobil, tanah, baju, sepatu, dll)

Manfaat dongeng:
Anak makin terlatih berimajinasi
Anak mampu merasakan posisi/ peran aktor-aktor dalam dongeng tersebut sehingga empatinya tumbuh
Menambah kedekatan orang tua dan anak
Nasehat dalam dongeng akan diingat pada jangka waktu yang lama karena saat dibacakan cerita, otak anak berada dalam kondisi rileks
Anak mengenal hal-hal baru dan kalimat/ kata baru
Pada saat Ayah Bunda membaca, anak akan melihat dan mencontoh sehingga timbul minat bacanya secara Natural, bukan paksaan.


Selamat mencoba, Ayah Bunda… Yuk bantu ananda untuk pintar akal, mental dan moralnya… :) 

=====
Ayah Bunda,
Setelah SUKSES di Kota Palembang,
SEMINAR "Mengenal Karakter & Potensi” dengan STIFIn Personality

oleh @dodirustandi kembali diadakan di Pekanbaru, Minggu 11 Mei 2014 di Hotel Pangeran.

Benefit:
1. Mengenal POTENSI Anak
2. Membangun KOMUNIKASI dengan PASANGAN
3. Menghindari KESALAHAN dalam memilih PROFESI

INFO Seminar : 0852 7181 8989




Tuesday, April 15, 2014

Emosi Orang Tua VS Mental Anak


Ayah Bunda….
Mungkin sering mendengarkan bahwa konflik dalam rumahtangga adalah bumbu pernikahan. Kita boleh saja setuju dengan nasehat ini, namun coba dibayangkan jika “bumbu” tadi kebanyakan, bukannya sebagai penikmat malah akhirnya pernikahan bisa menjadi awal dari perjalanan pahit seseorang.

Apakah mungkin dua orang yang memutuskan menikah memiliki niat untuk saling menyakiti…? Rasanya mustahil ya, Ayah Bunda… Walau pada faktanya malah dua orang yang saling mencintai itu justru kerap saling menyakiti, menahan emosi lalu tiba-tiba meledak sendiri.

Sama-sama kita amati yuk, apa sih yang menjadi akar dari permasalahan konflik di rumahtangga? Kita coba bagi menjadi 2 hal :
1. Latarbelakang/ emosi masa lalu
2. Tidak mengenal diri sendiri apalagi mengenal pasangan

Kita bahas satu per satu ya, Ayah Bunda…
1. Seseorang yang sering diperlakukan tidak baik namun ia tidak mampu melawan atau membela diri, saat dewasa ia akan mencari pelepasan amarah tadi, seringnya kepada anak dan pasangan, karena mereka adalah lingkungan terdekat.

Mungkin dulu ia sering dibanding-bandingkan dalam keluarganya. Jika ia dianggap paling tidak baik maka kelak dewasa ia akan berusaha mencari pengakuan, sayangnya dengan cara-cara yang tidak baik. Jika ia sosok yang sering dibanggakan secara berlebihan maka kelak dewasa ia akan tertekan dan tidak sanggup menerima kekalahan atau kesalahan.

Sebagai orang tua, tentunya kita tak ingin hal ini terjadi pada anak-anak kita kelak. Dibutuhkan kecerdasan dalam mendidik Ananda. Membesarkan dengan kasih sayang adalah landasannya, dan pastikan bahwa ia turut merasakan kasih sayang itu. Ditulisan kami sebelumnya membahas makna pelukan sebagai bentuk ungkapan kasih sayang.

2. Seberapa penting mengenal diri sendiri dan pasangan agar rumahtangga bahagia..? Jawabnya Sangat Penting. Agar masing-masing pribadi bisa mawas diri terhadap kelemahannya, dan memaksimalkan kekuatan diri agar tumbuh kepercayaan diri sendiri, pandai menghargai diri sendiri dan orang lain.

Ayah Bunda, Tuhan mengutus kita ke buminya tentu telah dilengkapi dengan “bekal” yang lebih dari cukup untuk membuat kita sukses, bahagia, dan bermanfaat bagi banyak orang. Namun sayangnya tak banyak yang menyadari modal ini. Wajar… karena sebagian besar kita dibesarkan dengan cara yang biasa. Ayah Edy pernah berungkap bahwa “jika ingin menjadi orang yang luar biasa, tak mungkin dengan cara yang biasa”.

Cukup banyak buku mengenai personality plus yang ayah bunda bisa baca, agar masing-masing diri dapat mengenali kekuatan dan kelemahannya.

Jika pasangan tipe A tentunya ada cara A agar ia merasa dihargai, ada teknik A agar ia merasa didukung. Seringnya kita salah memperlakukan pasangan yang pada akhirnya timbul salah paham hingga konflik, baik yang dipendam atau pun yang meledak, ini sama berbahayanya…

Di TK Alifa Kids, Anak-anak diberikan tes 10 sidik jari, untuk mengenal potensi, kekuatan dan kelemahan yang perlu diwaspadai. Kami percaya, tes ini (STIFIn) yang membaca seseorang secara genetik dapat membantu orang tua dalam memetakan Ananda. Orang tua pun banyak yang akhirnya ikut tes ini, mereka akhirnya menemukan adanya perbedaan masing-masing manusia yang tak lagi dianggap sebagai konflik namun sebagai berkah saling melengkapi.

Ayah Bunda,
Emosi pada orang tua menjadi pijakan bagi pertumbuhan anak. Saat ia dewasa, mungkin ia tiba-tiba ketakutan atau membenci pada sosok tertentu yang ia temukan pada diri orang lain, jika dirunut bisa jadi itu adalah sosok ayah yang pernah mengecewakan ibu, atau sosok ibu yang terlalu lemah, hati kecilnya berontak namun saat itu ia masih anak-anak.

Yuk Ayah Bunda, bersama-sama kita jaga emosi terhadap pasangan. Ananda yang diam itu bukan tidak tahu, mereka mampu mendeteksi ketidakberesan dalam emosi orang tuanya, ia bahkan bisa merasakan sejak ia didalam kandungan.

=====
Ayah Bunda,
Setelah SUKSES di Kota Palembang,
SEMINAR "Mengenal Karakter & Potensi” dengan STIFIn Personality

oleh @dodirustandi kembali diadakan di Pekanbaru, Minggu 11 Mei 2014 di Hotel Pangeran.

Benefit:
1. Mengenal POTENSI Anak
2. Membangun KOMUNIKASI dengan PASANGAN
3. Menghindari KESALAHAN dalam memilih PROFESI

INFO Seminar : 0852 7181 8989

Thursday, April 10, 2014

Makna Pelukan bagi Ananda

Ayah Bunda...
Pelukan adalah bukti/ bahasa kasih yg mudah dipahami setiap anak yang sedang bertumbuh... 
Yuk berikan pelukan tulus kepada Ananda...

Tips: pertemukan dada kiri, di posisi jantung kira-kira 20 hitungan... walaupun tak mengucapkan kata-kata, namun bisikan dalam hati bahwa betapa ia berharga.
1. Pelukan seorang ayah bagi anak perempuannya sangat berguna utk melindungi anak dari kehausan kasih sayang yang bisa menjerumuskannya di usia remaja kelak. Pastikan ia mendapatkan dari sosok ayahnya.
2. Pelukan seorang ibu bagi anak laki-lakinya akan memberikan tuntunan batin agar kelak ia pandai menghargai perempuan terutama istrinya.
3. Pelukan seorang ayah bagi anak laki-lakinya memberikan tuntunan batin agar kelak ia mampu menjadi imam bagi keluarga dan bertanggungjawab.
4. Pelukan seorang ibu bagi anak perempuannya berguna agar kelak ia menjadi perempuan tegar dan penyayang, penuh kasih bagi keluarga dan lingkungannya.
Selamat mencoba dan konsisten ya, Ayah Bunda...
=====
Ayah Bunda,
Setelah SUKSES di Kota Palembang,
SEMINAR "Mengenal Karakter & Potensi"
oleh @dodirustandi kembali diadakan di Pekanbaru, Minggu 11 Mei 2014 di Hotel Pangeran.
Benefit:
1. Mengenal POTENSI Anak
2. Membangun KOMUNIKASI dengan PASANGAN
3. Menghindari KESALAHAN dalam memilih PROFESI
INFO Seminar : 0852 7181 8989

Tips Menghadapi Permintaan Anak

Hai, Ayah Bunda... Seperti janji di artikel sebelumnya, kita akan bahas bagaimana menghadapi permintaan Ananda yang banyak, seringnya di luar daftar kebutuhannya dan hanya sekedar ingin saja. Bagaimana pun Ayah Bunda tentu tidak ingin dikatakan 'pelit' oleh teman/ keluarga dan anak sendiri kan...?

Berikut kami bagi tip yang bisa Ayah Bunda coba.
1. Sebelum diminta ini dan itu, sediakan waktu untuk Ayah Bunda dan Ananda ngobrol bareng tentang hari Ulang Tahunnya (pasti ia bersemangat).

Bahaslah rencana acara Ultahnya nanti, apakah dirayakan di rumah, dengan keluarga, di panti asuhan, atau di sekolah.
nah, pada saat membahas ini, tanyakan kira-kira Ananda ingin apa saja yang dijadikan kado, tulis lah sebanyak yang ia sebutkan (wahhh... bisa habis nih kas bunda, hehhee...)

2. Selesai mendengarkannya bersemangat dengan hadiah-hadiah yang ia mau lalu sampaikan:
"Nak... ini kan daftarnya sudah banyak ya... tolong dipilih 3 kado saja yang Ananda betul-betul inginkan dan sebutkan kenapa ingin itu"

Biasanya ia akan "galau" hehehee.... Ayah Bunda sedang mengajarkan bahwa tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki, namun bukan berarti kita ga boleh punya sama sekali. Latihan menahan diri ini jauhhhhh lebih penting ketimbang Les Baca Tulis Hitung yang kerap Ayah Bunda Paksakan...

3. Setelah ia memutuskan 3 poin yang inginkannya lalu sampaikan:
"nak, ini kita tempel di dinding kamar ya... nanti kalo Ananda ingin sesuatu boleh koq... tinggal kita batalkan saja salah satu yang ada disini. Karena untuk Ultah nanti Ayah Bunda persiapkan 3 kado"

Kenapa di dinding...? agar ia selalu nampak dan punya harapan serta mengerti konsekuensi dari permintaannya. semakin ia ingin sesuatu yang lain semakin ia belajar menahan diri.

Kenapa disaat Ultah...? Karena itu adalah momen bahagia dan tanpa syarat. Jika Ayah Bunda memberikan sesuatu setelah ia mengerjakan hal yang menyenangkan akan tidak baik bagi emosinya "Jika saya baik maka saya dapat upah".

4. Apakah boleh memberikan sesuatu sebelum hari Ultahnya...?
Tentu saja boleh... Namun bukan berdasarkan permintaannya, atau lebih tepatnya bukan sesaat setelah ia menginginkan.
Berikan kejutan yang mungkin ada di salah satu list yang tadi ia sebutkan. Ayah Bunda bisa kasi kejutan itu mungkin sepulang kantor, saat menjemput dari sekolah atau sebelum ia tidur malam.

5. Bagaimana jika ia rewel...?
Seperti artikel sebelumnya, ini adlaah proses konsistensi dan komitmen antara Ayah Bunda dan Ananda...
Mempersiapkan mentalnya terhadap penolakan dengan cara yang lebih baik tentunya jauh berakibat positif ketimbang nanti ia merasa kecewa saat dewasa karena lingkungan yang belum tentu sesuai dengan keinginannya.

Ayah Bunda... rapuh atau kuatnya mental seorang anak benar-benar ditentukan oleh proses ia dibesarkan.
Didik mereka dengan kasih sayang dan persiapkan.

Selamat mencoba, Ayah Bunda... 

--------
Info :
Bagi Ayah Bunda yang ingin MENDAFTARKAN Ananda di TK Alifa Kids, dapat menghubungi Call Center kami :

0761- 7721082 (Pekanbaru)
0711 - 870 0066 ( Palembang)
Masih tersedia Voucher DISKON hingga Rp. 1.350.000

Monday, April 7, 2014

Kenali Potensi dan Karakter dengan STIFIn Personality ( Seminar Parenting )

(((( PEKANBARU ))))

Seminar SERRRUUUU untuk Ayah, Bunda, Om dan Tante... 

1. Memasukan Ananda sekolah tanpa mengetahui bakat dan potensinya...?
2. Memilih pekerjaan yang belum tentu sesuai dengan potensi lahir kita....?
3. Sulit dan sering salah paham saat berkomunikasi dengan Pasangan...?

Yuk, kita cari kenali KARAKTER dan POTENSI lahir dengan STIFIn Personality Ooleh @Dodirustandi (STIFIn-man)

Hari Minggu, 11 Mei 2014
Pukul 13.00 sd 17.00 WIB
Di Hotel Pangeran Pekanbaru

Tiket Hanya 100rb/ orang
atau 150rb/ 2 orang
*include coffebreak

Call : 0852 7181 8989

Yukkkk.... ikutan 

5 Tips Menghadapi Anak yang 'Ngamuk" Ingin Ini dan Itu

Ayah, Bunda...
Hari libur biasanya keluarga diajak ke pusat perbelanjaan atau tempat rekreasi. Serruuuu ya...
Suasana weekend kadang bisa berubah menjadi 'menakutkan' karena Ananda punya banyak keinginan untuk beli/ main ini itu. Maklum, di pusat keramaian pastinya banyak juga yang berjualan dan menawarkan hal-hal yang bikin Ananda punya banyak keinginan.

Berikut Tips agar Ayah Bunda tetap bisa mendidik Ananda agar pandai menahan diri dan memegang komitmen.


1. Sebelum berangkat ajaklah ia berdiskusi terlebih dahulu tentang akan kemana dan mau apa disana, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, berikut dengan alasan sederhana. Ayah dan Bunda sama-sama terlibat dalam diskusi ini hingga dihasilkan kesepakatan bersama.

Misal : Adek... kita hari ini ke mall jalan-jalan dan ajak Adek ke Kids Playground, setelah itu mungkin Ayah atau bunda mau lihat sesuatu ( beli sesuatu untuk keperluan Ayah/ Bunda). Apa Adek setuju...? Nanti sampi di Mall kita ga beli (..... Misal mainan karena sudah punya cukup mainan...). Nah, kalau nanti Adek minta sesuatu Ayah Bunda ga bisa penuhi ya... karena kesepakatan kita (Ayah Bunda sebutkan apa yang boleh dan tidak boleh)


2. Sebisa mungkin Ayah dan Bunda pun menjaga kesepakatan ini untuk tidak membeli atau melakukan yang di luar "agenda". Misal, jika tidak ada rencana akan nonton lalu tiba-tiba ada film bagus dan Ayah Bunda memutuskan nonton bareng. Ananda akan melihat ini sebagai sikap yang tidak konsisten. Children see Children do.


3. Bagaimana jika ternyata Ananda tiba-tiba punya permintaan diluar dari kesepakatan. Lalu nangis dan 'ngamuk' karena Ayah Bunda tidak menyetujui...?
Ini dia moment paling serunya...

3a. Ayah Bunda berdamai lahir bathin untuk membiarkan Ananda nangis bahkan berteriak, karena artinya ia sudah mampu mengekspresikan rasa kecewa.
3b. Pada saat ia mulai marah, Ayah Bunda bisa sampaikan " Nak, nangisnya boleh 10 menit ya... Ayah Bunda tunggu" sambil menunjukan jam, walau ia tak mengerti apa itu 10 menit, tapi ia paham bahwa ada batasan waktu.
3c. Ayah Bunda akan jadi perhatian bagi pengunjung Mall, berikan senyuman saja kepada mereka sambil berkata dalam hati "saya sedang mendidik anak saya...". 

3d. Setelah batas waktu hampir habis, ingatkan lagi "Nak.... 2 menit lagi nangisnya ya..."
3e. Begitu waktu habis, jika Ananda sudah diam maka bahas sejenak.
Ayah : "Sayang... tadi Adek nangis sambil mukul bunda, sakit nak... Adek mau minta maaf sama Bunda..?
Biasanya ia hanya akan memeluk, itu sudah cukup...
3f. Jika ternyata Ananda tidak diam dan waktu habis. Ayah Bunda boleh menggendong dan diajak pulang, ia mungkin menjerit dan marah, usahakan untuk tenang lahir batin ya, Aybun..


4. Dilain waktu, ajaklah ia bicara. Dengan kasih sayang, berikan pemahaman bahwa tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki karena belum tentu keinginan itu sesuai kebutuhan. Ayah Bunda dapat bercerita bahwa " Ayah juga suka dengan sepatu di Mal kemaren, Ayah pengen punya, tapi Ayah ga perlu beli karena sepatu Ayah yang sekarang sudah cukup dan masih bagus...".
Dengan jujur seperti ini, Ananda akan paham bahwa apa yang ia rasakan adalah hal yang normal, namun perlu dikendalikan.


5. Jika Ayah Bunda 'lulus', apakah hal ini akan kejadian lagi...? Yaaa... besar kemungkinan akan terjadi lagi... Sampai Ananda paham bahwa Ayah dan Bunda adalah sosok yang konsisten dan berkomitmen. Ia akan merasakan bahwa 'strategi' menangis untuk menaklukan Aybun tidak mempan. Perlahan ia akan belajar untuk pandai menjaga sikap jika ingin sesuatu dan mampu menerima jika permintaannya ditolak.


Apakah dengan bersikap seperti ini Ayah Bunda pelit...? Diartikel lain akan kita bahas bagaimana memenuhi permintaan-permintaan Ananda.


Moga tips ini dapat membantu Ayah Bunda. Sesi ini semakin menegaskan bahwa tidak hanya anak yang perlu belajar menahan diri, orang tua perlu belajar karena ortu adalah teladan/ contoh terdekat yang akan Ananda tiru.

--------
Info :
Bagi Ayah Bunda yang ingin MENDAFTARKAN Ananda di TK Alifa Kids, dapat menghubungi Call Center kami :

0761- 7721082 (Pekanbaru)
0711 - 870 0066 ( Palembang)
Masih tersedia Voucher DISKON hingga Rp. 1.350.000